BLANTERORBITv102

    Cara Antisipasi Pengaruh Buruk Internet bagi Anak Sekolah

    Senin, 18 November 2024

    Kebutuhan akan internet pada era digital seperti saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari, sudah termasuk kebutuhan pokok. Ibaratnya lebih baik menahan lapar asalkan koneksi internet tetap terpenuhi.

    Hal ini tak hanya berlaku bagi orang yang sudah bekerja atau berumah tangga sekalipun, termasuk berlaku bagi anak-anak sekolah. Apalagi sejak adanya pandemi Covid-19 lalu, mereka dikenalkan pada pembelajaran daring yang mau tak mau harus bersentuhan dengan internet.

    Meski memiliki banyak manfaat untuk pendidikan, internet juga membawa potensi pengaruh buruk jika tidak digunakan dengan bijak. Hal ini menjadi ancaman baru bagi dunia pendidikan, yang tak bisa diabaikan begitu saja.

    https://cynical-c.com/
    Internet bagi anak sekolah sudah menjadi kebutuhan, perlu waspada dengan pengaruh buruknya

    Apalagi ketika anak sudah memiliki gawai dan koneksi internet sendiri, yang semakin memudahkannya berselancar di alam maya ataupun berinteraksi dengan beragam orang melalui media sosial. Pengaruh buruk bisa saja menjadi ancaman baginya.

    Cara Antisipasi Pengaruh Buruk Internet bagi Anak Sekolah

    Bicara cara mengantisipasi pengaruh buruk internet bagi anak sekolah, maka sebagai orang tua, guru, atau pendidik, penting untuk memperhatikan agar anak-anak tetap mendapatkan manfaat positif dari dunia maya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan.

    1. Bangun Pemahaman tentang Internet

    Langkah awal yang bisa kita lakukan adalah memberikan pemahaman kepada anak tentang manfaat dan risiko internet. Jelaskan kepada mereka bahwa internet adalah alat yang bisa digunakan untuk belajar, mencari informasi, dan hiburan, tetapi juga ada konten negatif yang harus dihindari, seperti kekerasan, pornografi, dan berita palsu atau hoax.

    2. Tetapkan Aturan Penggunaan

    Buat aturan yang jelas tentang penggunaan internet. Misalnya hanya boleh menggunakan perangkat di ruang terbuka, seperti ruang tamu. Perlu juga membatasi waktu penggunaan internet, misalnya 1-2 jam per hari di luar waktu belajar. Larang akses ke situs tertentu yang tidak sesuai untuk usia mereka.

    3. Gunakan Fitur Keamanan Digital

    Manfaatkan fitur keamanan yang tersedia di perangkat dan aplikasi, seperti mengaktifkan kontrol orang tua (parental control). Gunakan juga perangkat lunak penyaring konten (content filtering). Bahkan kalau perlu, pasang aplikasi pemantau aktivitas internet anak untuk memastikan mereka tidak mengakses hal-hal yang berbahaya.

    4. Ajarkan Etika dan Literasi Digital

    Anak-anak perlu diajarkan cara berperilaku baik di dunia maya. Literasi digital mencakup beberapa hal seperti tidak membagikan informasi pribadi kepada orang asing. Kemudian, berhati-hati saat menerima pesan atau tautan dari sumber yang tidak dikenal. Tak kalah penting untuk selalu bersikap sopan dalam berkomunikasi di media sosial.

    5. Ajak Anak Aktif di Kegiatan Positif

    Arahkan anak untuk lebih banyak melakukan aktivitas di luar dunia maya. Misalnya dengan ikut serta dalam ekstrakurikuler di sekolah, seperti olahraga, seni, atau klub membaca. Libatkan mereka dalam kegiatan keluarga, seperti piknik atau memasak bersama. Dorong mereka untuk bermain dengan teman-teman di lingkungan sekitar.

    6. Peran Orang Tua sebagai Teladan

    Orang tua adalah panutan utama bagi anak-anak. Jika anak melihat orang tuanya terlalu sering menggunakan gawai, mereka cenderung menirunya. Oleh karena itu, kurangi penggunaan gawai saat bersama anak. Luangkan waktu untuk berbincang dan bermain dengan anak tanpa gangguan perangkat digital.

    7. Pantau dan Bimbing Secara Konsisten

    Pengawasan yang konsisten sangat penting. Bukan untuk mengontrol secara berlebihan, tetapi memastikan bahwa anak menggunakan internet dengan bijak. Seringlah berdiskusi tentang apa yang mereka temui di dunia maya, sehingga anak merasa nyaman untuk berbagi pengalaman.

    8. Libatkan Pendidikan Sekolah dan Masyarakat

    Sekolah memiliki peran penting dalam edukasi penggunaan internet. Bekerja samalah dengan guru untuk memberikan program literasi digital di sekolah. Selain itu, komunitas juga bisa berkontribusi dengan mengadakan seminar atau pelatihan tentang keamanan internet.

    Internet adalah pisau bermata dua, yang dapat memberikan manfaat luar biasa jika digunakan dengan benar, tetapi juga membawa risiko jika disalahgunakan. Dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak dari pengaruh buruk internet.

    9. Kenalkan Website yang Kontennya Edukatif

    Selain itu, bisa juga dengan mengenalkan alamat website yang ada kandungan edukasinya. Yang dengan membaca artikel di dalamnya bisa menambah ilmu pengetahuan atau wawasan anak. Misalnya dari sekian banyak website yang ada adalah https://cynical-c.com/.

    10. Tanamkan Keyakinan bahwa Tuhan Selalu Mengawasi

    Ini menjadi hal yang terpenting. Ketika menggunakan internet, apalagi dalam kondisi sendirian, maka perlu menanamkan pemahaman bahwa Tuhan selalu melihat apa yang kita lakukan. Ini akan menjadi filter otomatis akan apa yang dilakukan anak di dunia maya.

    Sebagai orang tua, guru, dan pendidik, sangat perlu membimbing anak-anak usia sekolah untuk memanfaatkan teknologi secara positif. Mari bersama menciptakan lingkungan digital yang aman dan mendukung tumbuh kembang generasi muda.

    Semoga artikel ini bermanfaat, ya. Jika Anda memiliki tips tambahan atau pengalaman menarik, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar. Tak ada yang lebih menyenangkan daripada bisa bermanfaat bagi banyak orang. Semangat!


    Author

    Wakhid Syamsudin

    Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)