BICARACARA─Al-Qur’an diturunkan Allah Swt sebagai penerangan bagi manusia yang memiliki pikiran, berisi berbagai bidang ilmu dan hikmah. Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia kedudukannya, paling dalam keilmuannya. Selain itu juga memiliki susunan yang indah dan paling tepat pembicaraannya.
Kemurnian Al-Qur’an telah dijamin penjagaannya oleh Allah. Pada masa penurunannya Allah menjaga Al-Qur’an dari pencurian setan sedangkan pada masa sesudah penurunannya, Allah menjaga Al-Qur’an dari perubahan, penambahan, maupun pengurangan lafad dan penggantian maknanya.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15]: Ayat 9)
Penghafal Al-Qur’an Turut Mengawal Kemurnian Al-Qur’an
Salah satu mukjizat Al-Qur’an adalah Allah membuatnya mudah dihafal. Keindahan sastra Al-Qur’an merangkum keluasan makna dengan kalimat singkat dan lugas hingga mudah diucapkan, dipahami dan dihafalkan.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar [54]: Ayat 17)
Dengan banyaknya umat Islam yang hafal Al-Qur’an, maka keasliannya senantiasa terjaga hingga akhir zaman. Jika saja ada satu kalimat, kata, huruf, ataupun harakat dari Al-Qur’an yang berubah, maka akan banyak muslimin yang mengetahuinya.
Menghafal Al-Qur’an dengan Prinsip dan Kaidah yang Disarankan Ulama
Dalam buku berjudul “Adabu Hamilil Qur’anil Karim wa Mu’allimihi” karya Syaikh Ahmad Al-Mishri yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul “Adab Penghafal dan Pengajar Al-Qur’an” oleh Arif Munandar, Lc. menjelaskan prinsip dan kaidah yang membantu dalam menghafal Al-Qur’an.
Di antara nasihat yang disarankan para ulama dan penghafal Al-Qur’an bagi orang yang ingin menghafal Al-Qur’anul Karim adalah sebagai berikut ini:
- Niat yang ikhlas agar diberikan kemudahan
- Sebelum menghafal, betulkan dulu bacaan Al-Qur’an dengan berguru pada ustaz agar teruji
- Menentukan jumlah hafalan yang tetap agar lebih efektif keberlangsungan hafalan secara kontinyu
- Memilih waktu yang tepat dan tempat yang kondusif
- Tidak sepantasnya menghafal Al-Qur’an berpindah ke tempat hafalan yang baru sebelum benar-benar hafal dengan lancar apa yang sudah dihafalkan
- Menggunakan satu cetakan mushaf dan jangan berganti-ganti
- Menghafal Al-Qur’an sambil memahami makna ayat-ayatnya agar mudah menghubungkan antara bagian-bagian surah
- Memperhatikan secara khusus ayat-ayat yang serupa untuk membedakan letaknya di surah yang berbeda
- 9. Mencari teman dalam menghafal sehingga bisa berlomba-lomba dalam kebaikan tersebut
- Mengoptimalkan usia-usia emas untuk menghafal sejak dini agar ingatan tertanam kuat
- Menjauhi segala macam perbuatan maksiat
- Memupuk tekad yang tulus dan semangat tinggi
- Membaca apa yang sudah dihafal ketika melaksanakan salat sunah dan salat malam
- Membaca apa yang telah dihafal itu di setiap waktu yang tersedia
- Menggunakan semaksimal mungkin seluruh fungsi indera saat membaca, seperti indera pengucap, pendengaran, dan mata
- Selalu menjaga hafalan dengan muraja’ah atau mengulang-ulangnya
- Mengoptimalkan waktu atau momentum spiritual untuk menghafal, misalnya saat bulan Ramadan
- Selalu memuji Allah dan bersyukur pada-Nya karena menyadari bahwa menghafal Al-Qur’an adalah sebuah nikmat besar
Nah, demikianlah ulasan tentang cara mudah menghafal Al-Qur’an dengan prinsip dan kaidah yang disarankan ulama. Semoga menambah semangat dan motivasi dalam menghafalkannya. Dengan hafalan Al-Qur’an itu Allah akan meninggikan derajat hamba-Nya.
0 komentar